Ketahui Tentang Exit Interview Sebagai Evaluasi Perusahaan
Ketahui Tentang Exit Interview Sebagai Evaluasi Perusahaan

18 Apr 2023 08:56 85 Share

Mendekati Idul Fitri, biasanya banyak pula karyawan yang mengundurkan diri maupun karyawan baru yang direkrut. Ketika membicarakan tentang wawancara kerja, Anda mungkin langsung memikirkan wawancara sebelum masuk kerja. Namun, ada jenis wawancara lain yang penting dilakukan untuk evaluasi bagi perusahaan yaitu wawancara keluar atau exit interview.

Tidak seperti wawancara masuk kerja yang mempengaruhi apakah seorang karyawan dapat dipekerjakan atau tidak, exit interview bukan berarti menentukan karyawan dapat resign atau tidak. Dalam prosesnya pun tidak boleh sampai mengintimidasi karyawan. Di sisi lain, Anda sebagai pihak perusahaan harus banyak mendengarkan jawaban karyawan untuk mendapatkan masukan dan sumber evaluasi.

Baca juga: 5 Tips Rekrutmen yang Efisien untuk HRD

Apa Itu Exit Interview?

Exit interview adalah wawancara yang dilakukan terhadap karyawan yang hendak keluar atau mengundurkan diri dari suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak menggunakan sistem ini. Padahal exit interview memberikan manfaat bagi perusahaan. Karyawan yang memutuskan berhenti perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan Anda saat bekerja.

Dalam exit interview, mencari informasi dari sudut pandang karyawan adalah cara untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem organisasi Anda. Namun, ingatlah bahwa tujuan wawancara keluar bukanlah untuk memberikan izin kepada karyawan untuk keluar. 

Tujuan Exit Interview

Jika perusahaan Anda memiliki tingkat turnover yang tinggi, sebaiknya Anda adakan exit interview untuk mengetahui alasan pengunduran diri karyawan dan memperbaiki sistem yang dirasa kurang memuaskan. Karena masalah kecil yang tidak diketahui dalam bisnis Anda bisa menjadi masalah besar jika tidak segera diatasi.

Dalam exit interview, pihak perusahaan bisa mendapat insight baru yang sebelumnya tidak diketahui dari sisi karyawan. Sebagai HR, Anda juga dapat menemukan kebutuhan rekrutmen di masa depan supaya Anda bisa menemukan kandidat yang paling sesuai. Tujuan ini tentunya berhubungan dengan upaya mengurangi turnover yang tinggi.

Contoh Pertanyaan yang Diajukan

Beberapa contoh pertanyaan exit interview yang bisa perusahaan ajukan kepada karyawan adalah sebagai berikut.

  • Alasan Keluar

Coba tanyakan alasan dari karyawan Anda meninggalkan perusahaan. Ini untuk memberikan wawasan tentang masalah yang perlu diatasi perusahaan. Contoh pertanyaannya seperti: “Apa alasan Anda memutuskan untuk meninggalkan perusahaan?”.

  • Pengalaman

Pertanyaan ini membantu mengetahui pendapat karyawan tentang manajemen perusahaan dan bagaimana manajemen tersebut mempengaruhi keputusan mereka untuk keluar. Contoh pertanyaannya seperti: “Bagaimana pengalaman Anda selama bekerja di sini?”.

  • Waktu Melamar Tempat Lain

Pertanyaan ini membantu pemahaman apakah karyawan tersebut berencana untuk meninggalkan perusahaan untuk waktu yang lama atau baru saja. Pertanyaan ini dapat memberikan informasi tentang saat-saat tertentu ketika karyawan tidak bahagia, tertekan, dan jika perusahaan memahaminya, mereka dapat mengevaluasinya. Contoh pertanyaannya seperti: “Sejak kapan Anda mulai mencari pekerjaan baru?”.

  • Hubungan Kolega Kerja

Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana karyawan berinteraksi dengan kolega dan manajer mereka saat bekerja di perusahaan. Contoh pertanyaannya seperti: “Bagaimana hubungan Anda dengan atasan dan kolega di sini?”.

  • Benefit

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda mengetahui apa yang ditawarkan perusahaan lain dan apa yang tidak ditawarkan oleh perusahaan Anda. Contoh pertanyaannya seperti: ”Apa penawaran yang diberikan perusahaan Anda namun tidak diberikan oleh perusahaan ini?”.

  • Perkembangan Diri Karyawan

Pertanyaan ini membantu menilai apakah perusahaan telah berhasil membantu karyawan berkembang dalam bekerja. Contoh pertanyaannya: “Apakah Anda berkembang selama di perusahaan Anda?”. 

  • Apresiasi Perusahaan

Ini untuk mengetahui apakah perusahaan Anda mengapresiasi para karyawannya. Masalah ini sering juga menjadi faktor tingkat turnover yang tinggi. Contoh pertanyaannya seperti: “Apakah Anda merasa kontribusi Anda dihargai dan menerima feedback yang jelas?”.

Exit interview bisa menjadi cara untuk mempertahankan karyawan yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan. Anda bahkan dapat melakukan negosiasi promosi atau gaji karyawan untuk mencegah karyawan meninggalkan perusahaan Anda. 

Jika Anda sedang mencari talenta terbaik karena tingginya angka turnover atau kebutuhan karyawan baru yang mendesak, gunakan platform Rekrutiva. Anda bisa mendapatkan calon karyawan yang tepat dengan fitur Talent Hunter dan Auto Screening. Segera daftarkan perusahaan Anda dan rekrut karyawan potensial terbaik.