HR yang Memanusiakan: Seni Mendengarkan Aktif di Tempat Kerja
HR yang Memanusiakan: Seni Mendengarkan Aktif di Tempat Kerja

06 Sept 2023 10:45 Bagikan

Bayangkan seorang karyawan datang kepada Anda, bukan dengan keluhan, tapi dengan ide brilian yang terpendam. Atau, seorang anggota tim yang berjuang diam-diam, merasa tak didengar. Seringkali, yang mereka butuhkan hanyalah didengarkan. Di sinilah seni mendengarkan aktif berperan krusial bagi HR modern.

Mendengarkan aktif bukan sekadar mendengar kata-kata yang terucap. Ini adalah tentang memahami emosi, kebutuhan, dan perspektif di balik kata-kata tersebut. Dalam ranah HR, di mana interaksi manusia menjadi inti dari setiap keputusan, kemampuan ini menjadi fondasi bagi terciptanya lingkungan kerja yang suportif dan inklusif.

Mendengarkan Aktif: Lebih dari Sekadar Telinga

Mendengarkan aktif adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan diasah. Ini melibatkan fokus penuh pada pembicara, menunjukkan empati, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Ketika HR mempraktikkan mendengarkan aktif, dampaknya terasa signifikan:

  • Meningkatkan Kepercayaan: Karyawan merasa dihargai dan didengar, membangun kepercayaan terhadap HR dan perusahaan.
  • Mengurangi Konflik: Memahami perspektif yang berbeda membantu menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
  • Meningkatkan Produktivitas: Karyawan yang merasa didukung cenderung lebih termotivasi dan produktif.
  • Memperkuat Budaya Perusahaan: Menciptakan lingkungan di mana setiap suara dihargai, memperkuat budaya perusahaan yang positif.

"Mendengarkan dengan penuh perhatian adalah bentuk cinta yang paling tulus."

Teknik Mendengarkan Aktif untuk HR

Berikut adalah beberapa teknik mendengarkan aktif yang bisa diterapkan oleh para profesional HR:

  1. Fokus Penuh: Hindari gangguan dan berikan perhatian sepenuhnya pada pembicara. Tatap mata, anggukkan kepala, dan berikan respons nonverbal yang menunjukkan Anda mendengarkan.
  2. Ajukan Pertanyaan Terbuka: Hindari pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak". Ajukan pertanyaan yang mendorong pembicara untuk berbagi lebih banyak informasi dan perspektif.
  3. Parafrase: Ulangi atau rangkum apa yang telah dikatakan pembicara untuk memastikan Anda memahaminya dengan benar. Contoh: "Jadi, jika saya tidak salah, Anda merasa bahwa…"
  4. Refleksikan Emosi: Perhatikan nada suara dan bahasa tubuh pembicara untuk memahami emosi yang mendasarinya. Contoh: "Sepertinya Anda merasa frustrasi dengan situasi ini."
  5. Hindari Menghakimi: Dengarkan tanpa menghakimi atau memberikan penilaian. Berikan ruang bagi pembicara untuk menyampaikan pendapatnya tanpa merasa diinterogasi.

Studi Kasus: Dampak Mendengarkan Aktif dalam Program Mentoring

Sebuah perusahaan teknologi menerapkan program mentoring yang menekankan pada mendengarkan aktif. Para mentor dilatih untuk mendengarkan dengan empati dan membantu mentee mereka mengidentifikasi tujuan karir mereka. Hasilnya, tingkat retensi karyawan meningkat secara signifikan, dan para mentee merasa lebih termotivasi dan percaya diri.

  • Situasi Awal: Tingkat turnover tinggi, kurangnya motivasi karyawan junior.
  • Intervensi: Program mentoring dengan fokus pada active listening.
  • Hasil: Tingkat retensi meningkat 20%, karyawan junior lebih termotivasi.

Mengukur Keberhasilan Mendengarkan Aktif

Bagaimana kita tahu bahwa upaya mendengarkan aktif kita berhasil? Berikut beberapa indikator yang bisa diperhatikan:

  • Survei Keterlibatan Karyawan: Tanyakan kepada karyawan apakah mereka merasa didengar dan dihargai oleh perusahaan.
  • Tingkat Retensi Karyawan: Perhatikan apakah tingkat retensi karyawan meningkat setelah menerapkan program mendengarkan aktif.
  • Umpan Balik dari Karyawan: Minta umpan balik dari karyawan tentang pengalaman mereka berinteraksi dengan HR.
  • Resolusi Konflik yang Lebih Efektif: Perhatikan apakah konflik diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif.

Dengan memprioritaskan mendengarkan aktif, HR dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih suportif, inklusif, dan produktif. Ini bukan hanya tentang meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga tentang membuka potensi tersembunyi dan membangun budaya perusahaan yang berkelanjutan.

Dalam dunia HR yang terus berkembang, kemampuan mendengarkan aktif adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dengan karyawan, memahami kebutuhan mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Ini adalah investasi berharga yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi perusahaan Anda. Rekrutiva hadir untuk membantu Anda membangun tim yang solid dan harmonis. Temukan solusi asesmen dan pengembangan karyawan yang tepat untuk perusahaan Anda di Rekrutiva.

Penawaran